IkaLestari. Tujuan Pembuatan Bahan Ajar. 1. Memenuhi kebutuhan anak didik sesuai kurikulum. 2. Membantu memberikan alternatif bahan ajar untuk anak didik. 3. Memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran. Fungsi Bahan Ajar Menurut Pihak yang Menggunakan.
Perbedaan Bahan Ajar dan Materi Ajar Materi ajar adalah suatu bahan kajian yang dapat berupa bidang ajar, gugus isi, proses, ketrampilan, konteks keilmuan suatu mata pelajaran Depdiknas 20035. Materi pembelajaran yang terdapat pembelajarn inovatif disesuaikan dengan kurikulum KTSP SMP yang telah dilakukan pengembangan materi secara inovatif. Dengan demikian, dituntut kemampuan guru untuk dapat mengembangkan materi pembelajaran yang sesuai dengan siswa. Bahan ajar adalah segala bahan atau materi pembelajaran yang disusun secara sistematis yang digunakan oleh guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran. Perbedaan Bahan ajar dan materi ajar sudah tertera pada penjelasan di atas, bahwa materi ajar adalah bagian dari bahan ajar. Bahan ajar yang baik berisi materi ajar yang menggugah motivasi dan minat belajar peserta didik. Bahan ajar dan materi ajar saling terkait satu sama lain. keduanya saling melengkapi. Bahan ajar yang baik harus memenuhi 5 kriteria yaitu bahan ajar harus valid untuk mencapai tujuan pengajaran, bahan ajar harus bermakna dan bermanfaat bagi peserta didik, bahan ajar harus menarik dan merangsang peserta didik, bahan ajar harus dalam batas keterbacaan dan intelektual peserta didik, bahan ajar sastra harus merupakan bacaan yang utuh bukan sinopsis. Keunggulan dan Keterbatasan Bahan Ajar Mulyasa dalam Lestari, 20128 keunggulan bahan ajar sebagai berikut, a Berfokus pada kemampuan individual siswa, karena pada hakikatnya siswa memiliki kemampuan untuk bekerja sendiri dan lebih bertanggung jawab atas tindakan-tindakannya. b Adanya kontrol terhadap hasil belajar mengenai penggunaan standar kompetensi dalam setiap bahan ajar yang harus dicapai oleh siswa. c Relevansi kurikulum ditunjukan dengan adanya tujuan dan cara pencapaiannya, sehingga siswa dapat mengetahui keterkaitan antara pembelajaran dan hasil yang akan diperolehnya. Sedangkan keterbatasan dari bahan ajar sebagai berikut. a Penyusunan bahan ajar yang baik membutuhkan keahlian atau gagalnya bahan ajar tergantung pada penyusunnya. Bahan ajar mungkin saja memuat tujuan dan alat ukur berarti, akan tetapi pengalaman belajar yang termuat didalamnya tidak ditulis dengan baik atau tidak lengkap. Bahan ajar yang demikian kemungkinan besar akan ditolak oleh siswa, atau lebih parah lagi siswa harus berkonsultasi dengan fasilitator. Hal ini tentu saja menyimpang dari karakteristik utama system bahan ajar. b Sulit menentukan proses penjadwalan dan kelulusan, serta membutuhkan manajemen pendidikan yang sangat berbeda dari pembelajaran konvensional, karena setiap siswa menyelesaikan bahan ajar dalam waktu yang berbeda- beda, bergantung pada kecepatan dan kemampuan masing-masing. c Dukungan pembelajaran berupa sumber belajar, pada umumnya cukup mahal, karena setiap siswa harus mencarinya sendiri. Berbeda dengan pembelajaran konvensional, sumber belajar seperti alat peraga dapat digunakan bersama- sama dalam pembelajaran, Mulyasa dalam Lestari, 20129. Karakteristik Bahan Ajar
KelebihanCanva. Berikut kelebihan sekaligus keunggulan Canva sebagai platform desain grafis: 1. Diakses Menggunakan Web Maupun Android. Keunggulan Canva yang pertama ialah kemudahan akses. Platform yang satu ini bisa diakses melalui web Canva.com, dan bisa pula diunduh untuk Windows, Android, dan IOS. Baca Juga: Guru Wajib Tahu!Ilustrasi Modul Pembelajaran Modul pembelajaran merupakan satuan program belajar mengajar yang terkecil, yang dipelajari oleh siswa sendiri secara perseorangan atau diajarkan oleh siswa kepada dirinya sendiri self-instructional Winkel, 2009472. Modul pembelajaran adalah bahan ajar yang disusun secara sistematis dan menarik yang mencakup isi materi, metode dan evaluasi yang dapat digunakan secara mandiri untuk mencapai kompetensi yang diharapkan Anwar, 2010. Menurut Goldschmid, Modul pembelajaran sebagai sejenis satuan kegiatan belajar yang terencana, di desain guna membantu siswa menyelesaikan tujuan-tujuan tertentu. Modul adalah semacam paket program untuk keperluan belajar Wijaya, 1988128. Vembriarto 198720, menyatakan bahwa suatu modul pembelajaran adalah suatu paket pengajaran yang memuat satu unit konsep daripada bahan pelajaran. Pengajaran modul merupakan usaha penyelanggaraan pengajaran individual yang memungkinkan siswa menguasai satu unit bahan pelajaran sebelum dia beralih kepada unit berikutnya. Berdasarkan beberapa pengertian modul di atas maka dapat disimpulkan bahwa modul pembelajaran adalah salah satu bentuk bahan ajar yang dikemas secara sistematis dan menarik sehingga mudah untuk dipelajari secara mandiri. Ciri-ciri/ Karakteristik Modul Modul pembelajaran merupakan salah satu bahan belajar yang dapat dimanfaatkan oleh siswa secara mandiri. Modul yang baik harus disusun secara sistematis, menarik, dan jelas. Modul dapat digunakan kapanpun dan dimanapun sesuai dengan kebutuhan siswa. Anwar 2010, menyatakan bahwa karakteristik modul pembelajaran sebagai berikut Self instructional, Siswa mampu membelajarkan diri sendiri, tidak tergantung pada pihak lain. Self contained, Seluruh materi pembelajaran dari satu unit kompetensi yang dipelajari terdapat didalam satu modul utuh. Stand alone, Modul yang dikembangkan tidak tergantung pada media lain atau tidak harus digunakan bersama-sama dengan media lain. Adaptif, Modul hendaknya memiliki daya adaptif yang tinggi terhadap perkembangan ilmu dan teknologi. User friendly, Modul hendaknya juga memenuhi kaidah akrab bersahabat/akrab dengan pemakainya. Konsistensi, Konsisten dalam penggunaan font, spasi, dan tata letak. Menurut Wijaya 1988129, ciri-ciri pengajaran modul pembelajaran adalah Siswa dapat belajar individual, ia belajar dengan aktif tanpa bantuan maksimal dari guru. Tujuan pelajaran dirumuskan secara khusus. Rumusan tujuan bersumber pada perubahan tingkah laku. Tujuan dirumuskan secara khusus sehingga perubahan tingkah laku yang terjadi pada diri siswa segera dapat diketahui. Perubahan tingkah laku diharapkan sampai 75% penguasaan tuntas mastery learning Membuka kesempatan kepada siswa untuk maju berkelanjutan menurut kemampuannya masing-masing. Modul merupakan paket pengajaran yang bersifat self-instruction, dengan belajar seperti ini, modul membuka kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan dirinya secara optimal. Modul memiliki daya informasi yang cukup kuat. Unsur asosiasi, struktur, dan urutan bahan pelajaran terbentuk sedemikian rupa sehingga siswa secara spontan mempelajarinya. Modul banyak memberikan kesempatan kepada siswa untuk berbuat aktif. Kelemahan Pembelajaran dengan Menggunakan Modul Belajar dengan menggunakan modul juga sering disebut dengan belajar mandiri. Menurut Suparman 1993197, menyatakan bahwa bentuk kegiatan belajar mandiri ini mempunyai kekurangan-kekurangan sebagai berikut Biaya pengembangan bahan tinggi dan waktu yang dibutuhkan lama. Menentukan disiplin belajar yang tinggi yang mungkin kurang dimiliki oleh siswa pada umumnya dan siswa yang belum matang pada khususnya. Membutuhkan ketekunan yang lebih tinggi dari fasilitator untuk terus menerus mamantau proses belajar siswa, memberi motivasi dan konsultasi secara individu setiap waktu siswa membutuhkan. Tjipto 199272, juga mengungkapkan beberapa hal yang memberatkan belajar dengan menggunakan modul, yaitu Kegiatan belajar memerlukan organisasi yang baik Selama proses belajar perlu diadakan beberapa ulangan/ujian, yang perlu dinilai sesegera mungkin Berdasarkan beberapa pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa dalam pembelajaran menggunakan modul juga memiliki beberapa kelemahan yang mendasar yaitu bahwa memerlukan biaya yang cukup besar serta memerlukan waktu yang lama dalam pengadaan atau pengembangan modul itu sendiri, dan membutuhkan ketekunan tinggi dari guru sebagai fasilitator untuk terus memantau proses belajar siswa. Kelebihan Pembelajaran dengan Menggunakan Modul Belajar menggunakan modul sangat banyak manfaatnya, siswa dapat bertanggung jawab terhadap kegiatan belajarnya sendiri, pembelajaran dengan modul sangat menghargai perbedaan individu, sehingga siswa dapat belajar sesuai dengan tingkat kemampuannya, maka pembelajaran semakin efektif dan efisien. Tjipto 199172, mengungkapkan beberapa keuntungan yang diperoleh jika belajar menggunakan modul, antara lain Motivasi siswa dipertinggi karena setiap kali siswa mengerjakan tugas pelajaran dibatasi dengan jelas dan yang sesuai dengan kemampuannya. Sesudah pelajaran selesai guru dan siswa mengetahui benar siswa yang berhasil dengan baik dan mana yang kurang berhasil. Siswa mencapai hasil yang sesuai dengan kemampuannya. Beban belajar terbagi lebih merata sepanjang semester. Pendidikan lebih berdaya guna. Selain itu Santyasa Suryaningsih, 201031, juga menyebutkan beberapa keuntungan yang diperoleh dari pembelajaran dengan penerapan modul adalah sebagai berikut Meningkatkan motivasi siswa, karena setiap kali mengerjakan tugas pelajaran yang dibatasi dengan jelas dan sesuai dengan kemampuan. Setelah dilakukan evaluasi, guru dan siswa mengetahui benar, pada modul yang mana siswa telah berhasil dan pada bagian modul yang mana mereka belum berhasil. Bahan pelajaran terbagi lebih merata dalam satu semester. Pendidikan lebih berdaya guna, karena bahan pelajaran disusun menurut jenjang akademik. Daftar Pustaka Anwar, Ilham. 2010. Pengembangan Bahan Ajar. Bahan Kuliah Online. Direktori UPI. Bandung. Suparman, Atwi. 1997. Desain Instruktional. Jakarta Rineka Cipta. Suryaningsih, Nunik Setiyo. 2010. Pengembangan media cetak modul sebagai media pembelajaran mandiri pada mata pelajaran teknologi Informasi dan Komunikasi kelas VII semester 1 di SMPN 4 Jombang. Surabaya Skripsi yang tidak dipublikasikan. Utomo, Tjipto. 1991. Peningkatan dan Pengembangan Pendidikan. Jakarta Gramedia Pustaka Utama. Vembriarto, St. 1975. Pengantar Pengajaran Modul. Yogyakarta. Wijaya, Cece,.dkk. 1988. Upaya Pembaharuan Dalam Pendidikan dan Pengajaran. Bandung Remadja Karya. Winkel. 2009. Psikologi Pengajaran. Yogyakarta Media Abadi.Kelebihandan kekurangannya adalah sebagai berikut. Kelebihan Buku sebagai Media Pembelajaran Kelebihan bahan ajar buku adalah: Mudah diperoleh dan dibawa ke mana-mana Mudah dipelajari kapan dan di mana pun Tidak memerlukan alat khusus untuk menggunakannya Pengirimannya relatif mudah dan murah dibanding media lainnya, serta
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang dalam kehidupan sehari-hari hampir setiap hari kita menggunakan bahan pembelajaran tercetak seperti buku pelajaran, modul, hand out, atau pun LKS. Jadi sudah tidak asing lagi dengan istilah-istilah tersebut, apalagi saat kita akan mengulas tentang bahan ajar cetak untuk pembelajaran. Bahan ajar cetak merupakan bahan pembelajaran yang sangat umum digunakan oleh para guru/instruktur, walaupun masih sedikit sekali para guru yang memiliki kemampuan untuk mengembangkannya. Biasanya karena para guru sudah terbiasa menggunakan bahan pembelajaran cetak yang sudah jadi dan beredar luas di pasaran. Sangat penting jika para guru memiliki pengetahuan dan kemampuan yang memadai tentang bahan pembelajaran cetak yang baik untuk menunjang proses pembelajaran. Apa bahan ajar cetak itu? Bahan ajar cetak dapat diartikan sebagai perangkat bahan yang memuat materi atau isi pelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang dituangkan dengan menggunakan teknologi cetak. Suatu bahan pembelajaran cetak memuat materi yang berupa ide, fakta, konsep, prinsip, kaidah atau teori yang tercakup dalam mata pelajaran sesuai dengan disiplin ilmunya serta informasi lainnya dalam pembelajaran. Bahan ajar tidak sama dengan buku teks. Kalau buku teks bersifat umum dan cuma memuat materi pelajaran saja, maka bahan ajar cetak tidak begitu. Bahan ajar cetak lebih bersifat khusus dan lengkap. Artinya khusus bagi siapa bahan ajar tersebut ditujukan sehingga sangat sesuai dengan calon penggunanya dan lengkap berarti hal-hal yang dipandang perlu dalam proses pembelajaran juga dicantumkan pada bagian karakteristik bahan ajar cetak tersebut. Selain itu penyusunannya harus sesuai dengan kurikulum sekolah yang digunakan. Menurut DIKTI βbahan ajar merupakan bahan atau materi pembelajaran yang disusun secara sistematis yang digunakan guru dan siswa dalam KBM, sedangkan buku teks merupakan sumber informasi yang disusun dengan struktur dan urutan berdasar bidang ilmu tertentu. Kalau Kemp dan Dayton berpendapat bahwa bahan ajar cetak didefinisikan sebagai sejumlah bahan yang disiapkan dalam kertas yang dapat berfungsi untuk keperluan pembelajaran atau penyampaian informasi. B. Rumusan Masalah 1. Jelaskan pengertian bahan ajar cetak ? 2. Jelaskan kelebihan dan kekurangan bahan ajar ? 3. Jelaskan variabel dalam evaluasi bahan ajar ? C. Tujuan Tujuan dari makalah evaluasi bahan ajar cetak adalah mengetahui informasi mengenai evaluasi bahan ajar cetak serta Menambah pengetahuan tentang bahan ajar cetak. D. Manfaat 1. Dapat mengetahui apa itu bahan ajar cetak. 2. Dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan dari bahan ajar cetak. 3. Dapat mengetahui variabel dalam evaluasi bahan ajar cetak. BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Bahan Ajar Cetak Media adalah saluran komunikasi diturunkan dari bahasa latin yang artinya perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima Sadiman, 2006. Contohnya film, televisi, diagram, bahan cetak, komputer dan pengajar. Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru/instruktor dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Bahan ajar cetak menurut Kemp dan Dayton 1985 didefinisikan sebagai sejumlah bahan yang disiapkan dalam kertas yang dapat berfungsi untuk keperluan pembelajaran atau penyampaian informasi. Bahan ajar cetak dapat diartikan sebagai perangkat bahan yang memuat materi atau isi pelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang dituangkan dengan menggunakan teknologi cetak. Bahan ajar cetak atau buku yang berisi tujuan belajar, metode, materi dan evaluasi yang berfungsi untuk mempermudah siswa belajar, bisa diukur kualitasnya dengan beberapa kriteria penilaian. kriteria ini bisa menjadi pertimbangan guru untuk memilih buku yang akan digunakan untuk siswanya. Ada dua kategori kualitas bahan ajar cetak 1. Format Buku Tampilan secara umum Ukuran dan warna Keterbacaan huruf Kualitas penjilidan Bagus tidaknya lay out Ketepatan ilustrasi Heading Index Kualitas kertas 2. Pengorganisasian dan Isi Konsistensi pengorganisasian dan penekanan pembelajaran sesuai standar sekolah Konsistensi cara pandang buku dengan prinsip prinsip utama mata pelajaran Penggunaan pemicu berpikir kritis Menstimulasi siswa untuk menyusun tujuannya sendiri dan melakukan evaluasi sendiri Penggunaan materi materi yang memungkinkan belajar memecahkan masalah Adanya program lanjutan Kejelasan dan pendeknya penjelasan Kemenarikan Ketersediaan alat ukur pencapaian siswa Pengorganisasian isi bab Bisa diadaptasikan untuk situasi kelas maupun individu Tingkat tantangan yang diberikan pada siswaa Kegunaan pada siswa yang mampu belajar cepat Kegunaan pada siswa yang belajarnya lambat Ketersediaan penilaian secara kuantitas dan kualitas pada tiap ketrampilan Adanya review dan tindak lanjut untuk meningkatkan retens B. Kelebihan dan Kelemahan Bahan Ajar Cetak Bahan ajar cetak , seperti juga bahan ajar yang menggunakan media lain, mempunyai aspek positif yang menyebabkan bahan ajar cetak dipilih dan digunakan dalam proses pembelajaran. Aspek positif ini tidak muncul begitu saja, tetapi perlu ditunjang oleh langkah-langkah terstruktur sehingga aspek positif ini dapat muncul dalam bahan ajar cetak yang kita mengenai aspek positif dari bahan ajar cetak ini berguna baik pada saat kita memilih atau mengembangkan bahan ajar cetak tetapi juga bermanfaat pada saat kita melakukan evaluasi terhadap produk bahan ajar cetak. Pada saat melakukan evaluasi , Anda diharapkan cukup jeli melihat kehadiran aspek positif dalam produk yang dievaluasi. Aspek positif bahan ajar cetak dikemukan oleh Bates 1985 dan Heinich 1996 sebagai berikut Media cetak merupakan media yang paling mudah diperoleh dan lebih sederhana dibandingkan program komputer Bates, 1985, dapat dipelajari dan dibaca di mana saja dan kapan saja, tidak perlu alat khusus dan mahal untuk memanfaatkannya. 2. Dari sudut pengajaran Bahan ajar cetak lebih unggul dibanding bahan ajar jenis lain karena bahan ajar cetak merupakan media yang canggih dalam hal mengembangkan kemampuan peserta didik untuk belajar tentang fakta dan mampu memahami prinsip-prinsip umum dan abstrak dengan menggunakan argumentasi yang logis. 3. Dari sudut kualitas penyampaian Bahan ajar cetak dapat memaparkan kata-kata , angka-angka, notasi musik, gambar dua dimensi, serta diagram. Jika biaya bukan merupakan masalah maka media cetak dapat dipresentasikan lengkap dengan illustrasi yang berwarna. 4. Dari sudut penggunaan Bahan ajar cetak bersifat self sufficient di mana untuk menggunakannya tidak diperlukan alat lain, mudah dibawa karena bentuknya kecil dan ringan, informasi di dalamnya dapat dengan cepat diakses dan mudah dibaca secara sekilas oleh penggunanya. 5. Dari sudut ekonomi Bahan ajar cetak relatif murah untuk diproduksi atau dibeli dan dapat digunakan berulang-ulang. Di samping itu, pengirimannya relatif lebih mudah, efisien, cepat dan ongkosnya relatif lebih murah. Di samping mempunyai sisi positif, maka bahan ajar juga mempunyai sisi negatif atau kelemahan-kelemahan . Kelemahan bahan ajar cetak antara lain tidak mampu mempresentasikan gerakan , pemaparan materi bersifat linear, tidak mampu mempresentasikan kejadian secara berurutan. sulit memberikan bimbingan kepada pembacanya yang mengalami kesulitan memahami bagian tertentu dari bahan ajar tersebut. sulit memberikan umpan balik untuk pertanyaan yang diajukan yang memiliki banyak kemungkinan jawaban atau pertanyaan yang membutuhkan jawaban yang kompleks dan mendalam. tidak dapat mengakomodasi peserta didik dengan kemampuan baca terbatas karena bahan ajar cetak ditulis pada tingkat baca tertentu. memerlukan pengetahuan prasyarat agar peserta didik dapat memahami materi yang dijelaskan. Peserta didik yang tidak memenuhi asumsi pengetahuan prasyarat ini akan mengalami kesulitan dalam memahami. cenderung digunakan sebagai hafalan. Ada sebagian guru yang menuntut peserta didiknya untuk menghafal data, fakta, dan angka. Tuntutan ini akan membatasi penggunaan bahan ajar cetak hanya sebatas alat bantu menghafal. kadangkala memuat terlalu banyak terminologi dan istilah sehingga dapat menyebabkan beban kognitif yang besar kepada peserta didik. presentasi satu arah karena bahan ajar cetak tidak interaktif sehingga cenderung digunakan dengan pasif, tanpa pemahaman yang memadai. Anderson 1994 menguraikan kelebihan dan keterbatasan bahan ajar cetak sebagai berikut Kelebihan Siswa dapat berhenti sewaktu-waktu untuk melihat sumber lain, misalnya kamus, buku acuan, menggunakan kalkulator dll. Siswa dapat belajar sesuai dengan kecepatan masing-masing. Media umumnya mudah dibawa, sehingga dapat digunakan dimana saja. Instruktur dan siswa dapat dengan mudah mengulangi materi pelajaran. Gambar atau foto hitam putih dapat diadaptasikan ke halaman cetak Materi pelajaran dapat diproduksi secara ekonomis, dapat didistribusikan dengan mudah, mudah diperbaiki. Keterbatasan Mencetak media memerlukan waktu yang cukup lama Mencetak foto atau gambar berwarna memerlukan biaya mahal SUkar menampilkan gerak di halaman media cetak Pelajaran yang telalu panjang disajikan dengan media cetak cenderung untuk mematikan minat dan menyebabkan kebosanan Tanpa perawatan yang baik, media cetak akan cepat hilang, rusak atau musnah Sebagai bahan ajar, jenis bahan ajar cetak memiliki keuntungan dan kekurangan tersendiri. Keuntungan bahan ajar cetak ialah Availability. Bahan ajar cetak tersedia dalam beragam topic dan format Flexibility. Bahan ajar cetak mudah diadaptasi untuk beragam tujuan dan dapat digunakan beragam lingkungan cukup cahaya. Portability. Bahan ajar cetak mudah dibawa dari satu tempat ke tempat lain dan tidak membutuhkan sumber arus listrik User friendly. Bahan ajar cetak mudah digunakan tidak memerlukan usaha khusus. Economical. Bahan ajar cetak relative murah untuk diproduksi atau dibeli serta dapat digunakan kembali sewaktu-waktu. Sedangkan kekurangan bahan ajar cetak ialah Reading level. Salah satu masalah yang dihadapi dalam penggunaan bahan ajar cetak ialah tingkat kemampuan membaca siswa yang beragam. Beberapa siswa yang bukan pembaca atau memiliki hambatan dalam membaca mengalami masalah ini. Prior knowledge. Biasanya bahan ajar cetak dalam bentuk buku teks ditulis untuk pembaca umum. Bagi pembaca yang memiliki hambatan dalam pengetahuan awal/prasyarat akan mengalami kesulitan dalam memahami bacaan. Memorization. Beberapa guru sering meminta siswa untuk mengingat banyak fakta dan definisi. Praktek ini menyebabkan bahan ajar cetak sebagai alat bantu menghafal belaka. Vocabulary. Beberapa buku teks menggunakan banyak terminology kata dan konsep yang sulit dipahami dan kurangnya penjelasan. One-way presentation. Sebagian besar bahan ajar cetak kurang interaktif sehingga bersifat passive. Variabel dalam Evaluasi Media Cetak Untuk memberikan hasil yang optimal maka dalam melakukan evaluasi bahan ajar khususnya bahan ajar cetak diperlukan pendekatan yang sistematis dan terencana. Idealnya, evaluasi dilakukan untuk semua aspek yang menyangkut kualitas bahan ajar cetak materi, biaya, dan distribusi. Meskipun demikian , adakalanya kita tidak dapat melakukan evaluasi yang lengkap karena alasan kebutuhan atau kendala lain. Alasan-alasan ini Yang menyebabkan dikembangkan beragam format alat bantu dalam evaluasi. Setiap format evaluasi memiliki fokus utama yang disesuaikan dengan alasan dilakukannya evaluasi. Di samping itu, format evaluasi juga dikembangkan dengan memperhatikan media bahan ajarr yang dievaluasi. Format untuk bahan ajar cetak tentu memiliki perbedaan dengan format yang digunakan untuk mengevaluasi bahan ajar noncetak. Format yang berbeda akan memberikan hasil yang berbeda. Hasil yang berbeda bukan berarti format yang satu lebih baik dari format yang lain. Yang lebih perlu diperhatikan adalah tindak lanjut dari hasil evaluasi yang kita lakukan. Evaluasi bahan ajar cetak merupakan salah satu langkah dalam siklus pengembangan bahan ajar. Dengan selesainya evaluasi belum berarti siklus sudah dilengkapi. Masih ada satu langkah yang perlu dilakukan yaitu merevisi atau menyempurnakan bahan ajar cetak sesuai dengan hasil evaluasi. Sebelum mulai membahas format yang dapat digunakan untuk melakukan evaluasi bahan ajar cetak, Anda harus menjawab tiga pertanyaan berikut ini. Apa yang akan dievaluasi? Apakah akan mengevaluasi bahan ajar siap pakai yang ada di pasar misalnya leaflet, pamlet,poster atau bahan ajar yang Anda kembangkan sendiri. Siapa yang akan dilibatkan dalam mengevaluasi bahan ajar?. Apakah akan melibatkan peserta didik sebagai evaluator atau hanya melibatkan Anda sendiri?. Aspek apa yang akan dievaluasi?. Apakah fokus akan ditekankan pada salah satu aspek misalnya keterbacaan, perwajahan, biaya atau keseluruhan aspek? Untuk bahasan kali ini, akan diberikan tiga format. Format mana yang akan digunakan tergantung dari jawaban Anda terhadap tiga pertanyaan tersebut. Format 1. Rambu-rambu Evaluasi Bahan Ajar Cetak Jenis Bahan Ajar Cetak Modul/Handout/Lembar kerja. Judul Standar Kompetensi/ Kompetensi Dasar No. Variabel Indikator Hasil Evalusi Ya Tidak 1. Kecermatan Isi 1. Valid 2. Selaras nilai sosial 3. Mutakhir 2. Ketepatan Cakupan Isi 1. Keluasan sesuai dengan tujuan instruksional 2. Kedalaman sesuai dengan tujuan instruksional 3. Keutuhan konsep 3. Ketercernaan 2. Runtut 3. Cukup contoh & ilustrasi 4. Format konsisten 5. Ada penjelasan relevansi 6. Ada penjelasan manfaat 4. Penggunaan Bahasa 1. Ragam bahasa komunikatif 2. Kata singkat dan lugas 3. Ada daftar senarai 4. Kalimat efektif 5. Paragraf memiliki gagasan utama 6. Kalimat-kalimat dalam paragraf terpadu 7. Kalimat-kalimat dalam paragraf koheren 5. Perwajahan 1. Narasi tidak terlalu padat 2. Ada bagian kosong 3. Kalimat pendek 4. Grafik dan gambar bermakna 5. Penomoran benar 6. Penomoran konsisten 7. Huruf menarik 8. Huruf tidak membingungkan 9. Ada alat bantu dibagiab awal, pembahasan , dan akhir. 6. Illustrasi 1. Ada illustrasi 2. Illustrasi menarik 3. Illustrasi Komunikatif 7. Kelengkapan Komponen 1. Ada uraian 2. Ada latihan 3. Ada umpan balik 4. Ada penguatan Kesimpulan βββββββββββββββββββββββββββββββββββββββββββββββββββββββββββββββββββββββββββββββββββββββββββββββββββββββββββββββββββββββββββββββββββββββββ- Format 2. Evaluasi Untuk Medium Cetak * Buku cetak, Modul, Pamflet, Manual Judul Sumber Tanggal Biaya Waktu Standar Kompetensi/ Kompetensi dasar Target Pembaca Ringkasan isi Prasyarat materi, kemampuan baca RATING TINGGI SEDANG RENDAH KOMENTAR Kesesuaian dengan kurikulum Akurasi dan kebaruan Kejelasan dan ketepatan bahasa Menimbulkan/menjaga motivasi Partisipasi pembelajar Kualitas teknik Bukti efektivitas Bebas bias Panduan pengguna Kesesuaian tingkat baca Kejelasan pengorganisasian Daftar isi/ indeks Kekuatan ββββββββββββββββββββββββββββ Kelemahan ββββββββββββββββββββββββββββ Langkah yang direkomendasikan ββββββββββββββββββββββββββββββββββ- ββββββββββββββββββββββββββββββββββ- ββββββ, βββββββ βββββββββββ * Dimodifikasi dari Heinich, Molenda, Russel, dan Smaldino 1996. Format 3. Evaluasi Untuk Medium Cetak * foto, gambar, poster, kartun Judul Sumber Tanggal Harga Dimensi Standar Kompetensi/ Kompetensi Dasar Target Pembaca Ringkasan isi Praqsyarat materi, kemampuan baca RATING TINGGI SEDANG RENDAH KOMENTAR Kesesuaian dengan kurikulum Akurasi dan kebaruan Kejelasan dan ketepatan bahasa Menimbulkan/menjaga motivasi Partisipasi pembelajar Kualitas teknik Bukti efektivitas Bebas bias Panduan pengguna Kesesuaian tingkat baca Kejelasan pengorganisasian Daftar isi/indeks Kekuatan Kelemahan Langkah yang direkomendasikan βββββββββββββββββββββββββββββββββββββββββββββββββββββββββββββββββββββ βββββ-,βββββββββ βββββββββββ Dimodifikasi dari Heinich, Molenda, Russel, dan Smaldino 1996. Perhatikan baik-baik ketiga format evaluasi bahan ajar cetak yang diberikan. Apakah Anda dapat membedakan format satu dengan format lainnya? Kalau Anda sudah dapat membedakan bagus! Pengetahuan ini akan sangat berguna pada saat Anda harus menentukan format yang akan dipilih dalam melakukan evaluasi bahan ajar. Tetapi untuk Anda yang belum dapat menangkap perbedaan ketiga format evaluasi ini, jangan berkecil hati . Dengan mengerjakan latihan-latihan yang diberikan, Anda pasti akan dapat memahami perbedaan ketiga format evaluasi tersebut. Setelah menjawab, dapatkah Anda memutuskan format mana yang akan digunakan? Jangan menyerah jika Anda belum dapat menentukan format evaluasi yang akan digunakan. Mari kita simulasikan kemungkinan jawaban yang dapat dibuat dan setelah itu kita menentukan format evaluasi yang akan digunakan. Jika Anda sudah dapat menentukan format evaluasi yang sesuai dengan kebutuhan Anda, simulasi ini dapat Anda manfaatkan untuk memperdalam pemahaman Anda. - Alternatif Jawaban pertama Bahan ajar yang akan dievaluasi adalah bahan ajar cetak yang dikembangkan sendiri, evaluasi dilakukan oleh Anda sendiri, dan evaluasi dilakukan untuk semua aspek. Format yang digunakan adalah Format 1 dan Format 2. - Alternatif Jawaban kedua Bahan ajar yang akan dievaluasi adalah bahan ajar cetak yang dikembangkan sendiri, evaluasi dilakukan oleh Anda sendiri, dan evaluasi untuk aspek tertentu. Format yang digunakan adalah Format 1 dengan cara hanya mengisi aspek yang dibutuhkan. - Alternatif Jawaban ketiga Bahan ajar yang akan dievaluasi adalah bahan ajar cetak yang dikembangkan oleh pihak lain, evaluasi dilakukan oleh Anda sendiri, dan evaluasi dilakukan untuk semua aspek. Format yang digunakan adalah Format 3. Nah, dapatkah Anda meneruskan dengan alternatif yang lain? Setelah Anda yakin dengan simulasi ini, silakan coba melakukan evaluasi terhadap modul, hand out, atau bahan ajar yang lain. Revisi Setelah menyelesaikan evaluasi terhadap bahan ajar cetak, langkah berikutnya melengkapi siklus pengembangan bahan ajar dengan memperhatikan secara seksama hasil yang didapat. Berikut ini ada beberapa pertanyaan yang idealnya Anda peroleh jawabannya setelah selesai mengevaluasi bahan ajar cetak Anda. Apakah Anda menemukan perbedaan antara apa yang Anda harapkan dapat dicapai dengan bahan ajar cetak Anda dengan apa yang secara nyata Anda dapatkan?. Bagaimana pengaruh bahan ajar cetak terhadap proses pembelajaran? Apakah Anda puas dengan produk bahan ajar cetak yang Anda evaluasi? Jika hasil evaluasi menunjukkan beberapa kelemahan, langkah apa yang akan dilakukan untuk menyempurnakannya? BAB III PENUTUP A. Simpulan Simpulan dari evaluasi bahan ajar cetak adalah 1. Bahan ajar cetak dapat diartikan sebagai perangkat bahan yang memuat materi atau isi pelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang dituangkan dengan menggunakan teknologi cetak. 2. Segi positif pemakaian bahan ajar cetak dapat dikelompokkan dalam lima aspek, yaitu a aspek media, b aspek pengajaran, c aspek kualitas penyampaian, d aspek penggunaan, dan e aspek ekonomi. 3. Segi negatif penggunaan bahan ajar cetak meliputi a ketidakmampuan mempresentasikan gerak, b kesulitan dalam pemberian bimbingan bagi peserta didik yang mengalami kesulitan dalam memahami materi, c kesulitan memberikan umpan balik, d memerlukan tingkat kemampuan baca tertentu, e memerlukan pengetahuan prasyarat, f kemungkinan digunakan sebagai alat menghafal, g memuat terlalu banyak terminologi, dan h cenderung pasif dan satu arah. 4. Untuk memberikan hasil yang optimal maka dalam melakukan evaluasi bahan ajar khususnya bahan ajar cetak diperlukan pendekatan yang sistematis dan terencana. B. Saran Semoga dengan adanya makalah ini teman-teman dapat memahami tentang masalah mengevaluasi bahan ajar cetak dan menambah pengetahuan kita tentang bahan ajar cetak. Page 2
Kelebihanpenggunaan alat peraga yaitu: Menumbuhkan minat belajar siswa karena pelajaran menjadi lebih menarik. Memperjelas makna bahan pelajaran sehingga siswa lebih mudah memahaminya Metode mengajar akan lebih bervariasi sehingga siswa tidak akan mudah bosan
Kelemahanbahan ajar cetak antara lain adalah: Kelemahan Bahan Ajar Cetak Tidak mampu mempresentasikan gerakan, pemaparan materi bersifat linear, tidak mampu mempresentasikan kejadian secara berurutan Sulit memberikan bimbingan kepada pembacanya yang mengalami kesulitan memahami bagian tertentu dari bahan ajar tersebut
. 378414362220409349313267